Image description
Image captions

 Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti promosi jabatan yang diterima Brigjen Pol Ahmad Luthfi dari Wakapolda Jawa Tengah menjadi Kapolda Jawa Tengah. IPW menilai yang bersangkutan karirnya begitu melejit, meskipun bukan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol).

“Dari mutasi besar kali ini yang paling fenomenal dalam penilaian IPW, adalah naiknya Wakapolda Jateng menjadi Kapolda. Sekaligus hal ini menandai untuk pertama kalinya non Akpol tampil menjadi Kapolda Jateng,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane saat dihubungi JawaPos.com, Jumat (1/5).

Neta mengatakan, sejak duduk sebagai Kapolresta Solo, Luthfi karirnya begitu cepat menanjak. Kondisi ini terbilang fenomenal untuk sebuah jenjang karir di Korps Bhayangkara. Oleh karena itu, IPW menduga Luthfi sudah disiapkan untuk menduduki jabatan tinggi di Polri pada masa yang akan datang.

“Sepertinya yang bersangkutan sedang dipersiapkan Jokowi untuk menjadi calon Kapolri ke depan. Bisa jadi akan dipersiapkan menggantikan Idham Azis,” jelasnya.

Di sisi lain, IPW beranggapan rotasi besar-besaran yang dilakukan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis merupakan hal biasa. Dia hanya mengingatkan agar mutasi ini bertujuan untuk membuat Polri semakin bagus dalam memberi layanan kepada masyarakat.


Diketahui, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis melakukan perombakan besar-besar distruktur internal Polri. Total ada 47 polisi berpangkat Jenderal dan ratusan Perwira Menengah (Pamen) yang mendapat promosi jabatan baru.

Mutasi ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1377/V/KEP/2020 tertanggal 1 Mei 2020 yang ditandatangani oleh Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono. Nama-nama beken pun termuat dalam telegram ini.


“Mutasi adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty and tour of area, penyegaran, promosi, dan dalam rangka meningkatkan performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter,” kata Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono.0