Image description
Image captions

 Mantan Kabareskrim, Jenderal (purn) Susno Duadji buka suara terkait dugaan setoran tambang ilegal.

Dugaan setoran tambang tersebut kini mencuat menimbulkan isu baru adanya perang bintang di tubuh Polri.

Dugaan setoran tambang itu muncul usai Ismail Bolong buat pengakuan mengejutkan.

Ismail Bolong menyebut Kabareskrim Komjen Agus Andrianto diduga ikut 'kecipratan' setoran uang tambang itu. 

Menurut Susno Duadji, pengakuan Ismail Bolong ini harus segera diusut tuntas.

Pasalnya, Susno Duadji menilai dugaan setoran tambang ini menyangkut marwah institusi Polri.

Mantan Kabareskrim itu komentari pengakuan Ismail Bolong melalui kanal YouTube Susno Duadji.

Susno Duadji menyebut imbas dari dugaan liar ini membuat institusi Polri tercoreng. 

"Mau tak mau insitusi Polri akan kena getahnya, seandainya ini benar dilakukan Kabareskrim petinggi Polri maka suka atau tidak suka publik akan memberi label 'wah ngak taunya jenderal Polisi itu bobrok' udah merekayasa kasus, kemudian dagang narkoba, kemudian beredar chart judi online,  terus yang terakhir nerima setoran tambang batu bara liar atau ilegal," ujar Susno Duajdi.

Lanjut Susno, jadi nantinya label buruk di tubuh Polri akan melekat jika semua itu terbukti.

"Di samping itu, tetap kena perorangan 'wah Kabareskrim kok begini...begini...jadi yang dirugikan dalam informasi ini ada 2, satu Polri secara kelembagaan dan yang kedua pribadi dari pada pak Agus Kabareskrim," ucap Susno Duadji.

Susno Duadji juga ungkapkan masih sangat sayang dengan Polri, mengingat ia adalah mantan Jenderal.

"Saya tetap keluarga besar Polri, dan saya tetap mencintai Polri. Saya tidak rela institusi Polri yang mestinya punya martabat bagus tapi diobok-obok dengan informasi (dugaan tambang ilegal), saya tidak rela, saya merasa sakit dan sedih," tegas Susno.

"Makanya saya meminta kepada junior-junior saya yang sekarang tangani Polri, jadi elit Polri, baik jadi Kapolri, Wakapolri atau pejabat lain agar hal ini dilakukan klarifikasi untuk memberishkan institusi Polri," sambungnya.

Pengakuan Ismail Bolong

Ismail Bolong mengaku sebagai pengepul dari konsesi tambang batu bara ilegal dari Kalimantan.

"Terkait adanya penambangan batu bara di wilayah Kalimantan Timur, bahwa benar saya bekerja sebagai pengepul batu bara dari konsesi tanpa izin," kata Ismail Bolong.

Ismail Bolong akui penjualan tambang batu bara ilegal di tempatnya mencapai Rp 5-10 miliar setiap bulan. 

Lantas Ismail mengaku telah berkoordinasi dengan Kabareskim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto.

 

Dalam koordinasinya, Ismail mengaku menyerahkan uang ke Komjen Agus sebesar Rp 6 miliar. 

"Uang tersebut saya serahkan langsung kepada Komjen Pol Agus Andrianto di ruang kerja beliau setiap bulannya." 

Kemudian belum lama ini, Ismail Bolong melakukan klarifikasi terhadap video tersebut. 

Dalam pengakuan terbaru Ismail Bolong, disampaikan bahwa dirinya tidak pernah bertemu dan memberikan uang kepada Kabareskrim.

"Saya tidak pernah memberikan uang ke Kabareskrim, apalagi ketemu sama Pak Kabareskrim," kata Ismail Bolong dikutip dari laman Kompolnas.

Ismail menyebut, video yang sebelumnya viral itu diambil pada Februari 2022 lalu. 

Dikatakannya, saat itu ia dalam situasi tertekan lantaran mendapat intimidasi dari Brigjen Hendra Kurniawan.

sumber: disway