Image description
Image captions

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto meminta para orang tua memperketat pengawasan terhadap anak-anaknya agar tidak terlibat kegiatan negatif seperti tawuran hingga penyalahgunaan narkoba.

Hal itu disampaikannya dalam kegiatan 'Ngopi Kamtibmas' di Pos Satkamling RW 17 Ruko 1000, Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (30/10/2024) malam.

Pada kesempatan itu Karyoto mengingatkan para orang tua mengenai kasus tujuh anak yang tewas usai melompat ke Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada 21 September 2024 lalu.

"Jadi ketika ada petugas datang, di situ dia membawa sajam, panik. Malam hari kalau orang sudah mabuk atau bingung. Ada sungai dan sungainya cukup dalam, tiga sampai empat meter dalamnya, cukup dalam. Itu kepanikan yang menimbulkan kefatalan. Tujuh meninggal dunia," ujar Karyoto.

Dirinya yang digadang-gadang sebagai calon kuat Wakapolri ini menyayangkan perilaku para remaja itu yang dengan mudahnya terlibat tawuran. Ia juga tak lupa menyampaikan keprihatinannya terhadap kasus tersebut dan meminta semua elemen masyarakat menjadikan kejadian itu sebagai evaluasi.

"Kita bisa mengevaluasi, kita prihatin. Menyesalkan anak-anak kita, adik-adik kita yang relatif umurnya muda yang menjadi korban," katanya.

Jenderal bintang dua ini mencatat, setiap bulan di wilayah hukum Polda Metro Jaya selalu terjadi beberapa kali tawuran. "Kalau saya catat, saya ingat tiap bulan itu bisa lebih dari tiga kejadian (di wilayah hukum Polda Metro Jaya)," kata Karyoto.

Karyoto mengingatkan kembali kepada setiap orang tua agar memperketat pengawasan terhadap anaknya.

"Bagi orang tua yang anaknya 'menghilang' itu dia menyesal. Tapi dia lebih menyesal lagi ketika dia tidak melakukan pengawasan kepada anak-anaknya. Itu yang tawuran yang berakibat menghilangkan nyawa orang atau nyawa dirinya sendiri," tandasnya.