Image description
Image captions

Seorang guru besar di Universitas Harvard, Amerika, memutuskan untuk masuk Islam. Ia diketahui bernama Profesor Henry Klassen. Lantas apa yang membuatnya ingin menjadi mualaf?

Belakangan diketahui, profesor ternama di Universitas Harvard itu rupanya telah bersyahadat dan rsemi memeluk agama Islam sejak awal Raamadan 2024 ini. 

Bahkan, ia langsung menjalankan kewajibannya sebagai seorang Muslim, yakni menjalankan ibadah puasa.

Dilansir dari Mina News sejak hari pertama Ramadan, Henry Klassen tidak hanya berpuasa, tetapi dia juga shalat Tarawih. Tentunya, hal ini menjadi pengalaman pertama bagi profesor Harvard tersebut.

Hebatnya lagi, seperti yang dilaporkan oleh Azon Global, Henry Klassen juga dikabarkan akan segera menunaikan ibadah umrah.

Kabar keislaman Henry sebelumnya menjadi viral di media sosial. Pada 15 Maret 2024, akun X Globe Eye News mengunggah videonya saat mengucapkan dua kalimat syahadat. 

Video berdurasi 1 menit 32 detik itu menampilkan Henry Klassen dan seorang ulama yang duduk berdampingan di sebuah sofa dan berjabat tangan.

Tampak seorang ulama yang mengenakan serban khas Timur Tengah itu menggenggam erat tangan profesor Harvard tersebut untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. 

Meskipun agak gugup, namun Henry berhasil mendengarkan apa yang dikatakan ulama dan suara yang terdengar di balik video menyaksikan orang-orang secara bersamaan mengucapkan takbir berulang kali.

"Allahu Akbar, Allahu Akbar," kata sejumlah orang yang ada di ruangan tersebut.

Setelah resmi menjadi seorang mualaf, Henry Klassen kini mengubah namanya menjadi Abdul Haq. 

Sebagai informasi, Profesor Harvard, Henry Klassen baru-baru ini menemukan obat sel induk yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS). Ini adalah obat untuk pengobatan kebutaan genetik.

Menurut situs web Pusat Penelitian Sel Induk UC Irvine (UCI), bidang penelitian Henry Klassen berkonsentrasi pada bidang oftalmologi atau penelitian tentang kesehatan dan penyakit mata. 

Bidang penelitiannya terutama berfokus pada sel induk retina. Dengan demikian, penelitian Henry biasanya berkonsentrasi pada pendekatan untuk penyakit degeneratif retina seperti retinitis pigmentosa dan degenerasi makula.

Adapun latar pendidikan Henry Klassen, ia lulus dari University of Pittsburgh dengan gelar MD dan PhD, dan kemudian menjalani praktik kedokteran di Cambridge Hospital dan Harvard Medical School sebelum menetap di Yale Eye Center.

 

Sumber: viva