Image description
Image captions

Iran memperingatkan Israel tak melancarkan serangan balik untuk melawannya. Iran bahkan mengancam akan mengerahkan kekuatan lebih jika Israel balik menyerang.

Dilansir CNN, Iran telah memperingatkan bahwa mereka akan membalas dengan lebih banyak kekuatan jika Israel membalas serangan akhir pekan ini, yang menurut Tehran merupakan balasan atas serangan Israel awal bulan ini terhadap kompleks kedutaan besarnya di ibu kota Suriah, Damaskus.

"Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk menggunakan hak membela diri jika diperlukan," kata Duta Besar Iran dan Wakil Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir CNN, Minggu (14/4/2024).

"Jika rezim Israel kembali melakukan agresi militer, respons Iran pasti akan lebih kuat dan tegas," tambah Iravani.

Mengutip pembelaan diri terhadap agresi militer Israel sebelumnya, Iravani mengatakan serangan itu secara khusus merupakan pembalasan atas serangan Israel pada 1 April terhadap apa yang dikatakan Iran sebagai fasilitas diplomatik di Damaskus.


Iran mengklaim serangan itu melanggar hukum internasional dan menyebabkan kematian tujuh penasihat militer Iran, termasuk komandan penting Korps Garda Revolusi Iran.

Pernyataan tersebut juga mengkritik Dewan Keamanan PBB yang dinilai "gagal menegakkan perdamaian internasional," membiarkan Israel "melanggar" norma-norma internasional dan "meningkatkan" ketegangan regional.

Israel telah melakukan banyak serangan terhadap sasaran yang didukung Iran di Suriah, sering kali menargetkan pengiriman senjata yang diduga ditujukan untuk Hizbullah, proksi Iran yang kuat di Lebanon.

Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan 1 April yang menghancurkan gedung konsulat Iran di ibu kota Damaskus, termasuk Mohammed Reza Zahedi, seorang komandan penting Garda Revolusi.

Namun juru bicara Pasukan Pertahanan Israel mengatakan kepada CNN bahwa informasi intelijen mereka menunjukkan bahwa bangunan tersebut bukanlah konsulat, melainkan "bangunan militer pasukan Quds yang menyamar sebagai bangunan sipil."

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan singkat setelah negaranya dihujani rentetan serangan drone dan rudal Iran. Netanyahu menegaskan Israel akan mampu "menang".

"Kita mencegat, kita memukul mundur (serangan), bersama-sama kita akan menang," tulis Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Ibrani via akun resmi media sosial X miliknya, seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (14/4/2024).

Netanyahu belum memberikan pernyataan resmi secara panjang terkait serangan Iran terhadap Israel.

Namun, sebelum serangan Iran terjadi pada Minggu (14/4) dini hari, Netanyahu menyatakan negaranya siap menghadapi serangan dari Iran. Dia juga menegaskan bahwa "siapa pun yang mencelakai kami, kami akan mencelakai mereka".

"Dalam beberapa tahun terakhir, dan khususnya dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah bersiap menghadapi serangan langsung oleh Iran. Sistem pertahanan kami telah dikerahkan; kami siap menghadapi skenario apa pun, baik secara defensif maupun ofensif," tegasnya.

"Negara Israel kuat. IDF (Angkatan Bersenjata Israel) kuat. Masyarakat juga kuat," sebut Netanyahu.

"Kami telah menetapkan prinsip yang jelas: Siapa pun yang mencelakai kami, kami akan mencelakai mereka. Kami akan mempertahankan diri kami terhadap ancaman apa pun dan akan melakukannya dengan tenang dan penuh tekad," tegasnya lagi.

sumber: detik