
TNI menyatakan dalam kondisi siap apabila sewaktu-waktu diminta menjadi pasukan perdamaian di Timur Tengah, khususnya Palestina.
Ini menindaklanjuti arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang meminta TNI mempersiapkan prajurit untuk pasukan perdamaian.
“TNI senantiasa berada dalam kondisi siap operasional apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk melaksanakan misi perdamaian dunia,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah dalam keterangan tertulis, Rabu (15/10).
Kapuspen TNI mengatakan, TNI memiliki rekam jejak yang diakui internasional melalui berbagai operasi peacekeeping di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Dengan profesionalisme, pengalaman, serta rekam jejak yang diakui internasional melalui berbagai operasi peacekeeping, TNI siap digerakkan dan ambil bagian dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah, sejalan dengan kebijakan dan arahan Presiden Republik Indonesia,” kata Freddy.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menuturkan Presiden Prabowo meminta Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita menyiapkan 20.000 prajurit sebagai pasukan penjaga perdamaian jika dibutuhkan.
"Tadi juga dibahas dan diminta kepada Wakil Panglima TNI untuk juga mulai mempersiapkan diri. (Jadi) manakala dibutuhkan, kita sudah siap,” ucap Prasetyo usai rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10).
Terbaru, Presiden Prabowo telah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gaza di International Congress Centre, Sharm El-Sheikh, Mesir, Senin (13/10).
Dalam keterangannya kepada awak media, Prabowo menyampaikan bahwa forum internasional tersebut menghasilkan kesepakatan penting untuk gencata senjata dan langkah awal menuju perdamaian menyeluruh