
Presiden RI Prabowo Subianto dipercaya untuk terlibat dalam momen bersejarah di Sharm el-Sheikh, Mesir. Dengan ditandatanganinya rencana damai Gaza oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan tiga negara lainnya, KTT ‘Peace 2025’ menjadi awal wujud komitmen para pemimpin dunia untuk menciptakan perdamaian yang permanen.
Meskipun jauh dari Timur Tengah, posisi Indonesia diperhitungkan. Dalam berbagai forum internasional, Prabowo lantang menyuarakan dukungan terhadap solusi dua negara Israel-Palestina.
Indonesia memang telah mendukung negara Palestina sejak merdeka tahun 1945. Namun, Dino Patti Djalal, ketua FPCI dan mantan Duta Besar Indonesia untuk AS, menilai bahwa Presiden RI ke-8 nampak ingin berperan lebih jauh di lapangan.
“Yang membedakan Prabowo adalah sejauh mana ia menginginkan Indonesia berperan. Dan peran tersebut tidak hanya dalam advokasi tetapi juga dalam hal berkontribusi aktif di lapangan,” katanya melansir The Washington Post, Kamis (16/10).
Sebagai negara dengan penyumbang terbanyak pasukan perdamaian di bawah naungan PBB, Prabowo menyatakan akan mengerahkan 20.000 putra-putri terbaiknya ke berbagai wilayah konflik termasuk Gaza.
Pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 itu diapresiasi oleh Trump, yang langsung mengundang Prabowo untuk menjadi bagian dari pertemuan tertutup dengan hanya beberapa pemimpin lainnya untuk membahas Gaza di sela-sela sidang tersebut.
Saat ini, sekitar 81 persen negara anggota Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) mengakui Negara Palestina. Kendati demikian, organisasi internasional itu belum mengeluarkan mandat bagi pemerintah asing untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Gaza. Pemerintah Indonesia tengah bersiap dan menunggu mandat