Image description
Image captions

Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) menggelar Silaturahmi Nasional dan Rapat Pra-Kongres bertajuk “IKWI Bangkit Bersatu” di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.

Kegiatan yang diikuti pengurus dari 21 provinsi ini menjadi langkah awal konsolidasi menuju pelaksanaan Kongres Nasional IKWI yang akan digelar bersamaan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 di Banten.

Ketua Umum IKWI Pusat Indah Kirana mengatakan, Silaturahmi Nasional tidak hanya menjadi forum koordinasi, tetapi juga momentum memperkuat soliditas dan profesionalisme organisasi.

“Forum ini menjadi ruang untuk memperkuat semangat kebersamaan, komunikasi antarpengurus, dan kesiapan IKWI dalam menyongsong Kongres 2026,” ujar Indah.

Bahas PD-PRT dan Rencana Kongres

Rapat yang digelar secara hybrid ini diikuti oleh 88 peserta dari seluruh Indonesia.

Agenda utama meliputi pembahasan penyempurnaan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD-PRT), rencana pelaksanaan Kongres Nasional 2026, serta evaluasi bidang organisasi, keuangan, dan komunikasi eksternal.

Sekretaris Jenderal IKWI Rahmayulis yang memimpin jalannya rapat menyampaikan bahwa finalisasi PD-PRT akan dilakukan sebelum pelaksanaan HPN 2026.

Pembahasan akhir akan dilakukan secara hybrid, sementara pengesahan PD-PRT dijadwalkan berlangsung dalam Kongres Nasional pada 7–8 Februari 2026 di Banten.

Selain pengesahan PD-PRT, kongres juga akan menjadi momentum pengukuhan pengurus pusat dan daerah, serta penetapan peraturan organisasi hasil kolaborasi bidang organisasi dan pendidikan.

Masukan Daerah: Efisiensi dan Partisipasi Hybrid

Dalam sesi pandangan umum, sejumlah perwakilan daerah menyampaikan berbagai masukan.

IKWI Aceh menyoroti pentingnya efisiensi komunikasi antarangggota melalui media sosial.

Sulawesi Selatan dan Jawa Timur mendorong pelaksanaan kongres secara tatap muka agar silaturahmi antaranggota lebih kuat.

Sementara Sulawesi Tengah, Riau, dan Kalimantan Timur menilai format hybrid perlu dipertahankan agar partisipasi dari daerah bisa lebih maksimal.