Image description
Image captions

Istana melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, menegaskan komitmen Presiden RI Prabowo Subianto untuk melakukan perang besar-besaran melawan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

Program ini menjadi salah satu prioritas yang tertuang dalam visi pembangunan nasional Astacita.

Prasetyo menjelaskan, Presiden Prabowo sejak awal telah berulang kali menekankan pentingnya langkah serius dalam memerangi narkoba yang kini telah mengancam jutaan masyarakat.

“Iya, jadi memang berkali-kali sejak awal, sebagaimana disampaikan oleh Bapak Presiden, bahwa salah satu program yang kemudian juga dituangkan di Asta Cita adalah mengenai pemberantasan masalah narkoba gitu,” kata Prasetyo kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).

Prasetyo menilai ancaman narkoba sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, sebanyak 3,3 juta lebih masyarakat Indonesia terdampak oleh barang haram tersebut.

“Kita semua tahu bahwa narkoba salah satu ancaman yang sedemikian berat yang hari ini sudah mencapai 3,3 juta lebih yang terdampak oleh karena masalah narkoba ini. Dan ini merusak kita semua, terutama merusak generasi-generasi ke depan,” jelasnya.

Ia menambahkan, Presiden Prabowo meminta seluruh pihak bekerja keras dari berbagai sisi, termasuk memperkuat regulasi dan kesadaran masyarakat.

Meskipun tak mudah, Prasetyo meyakini pemberantasan narkoba bisa dilakukan dengan kerja sama semua pihak.

“Oleh karena itulah Bapak Presiden menghendaki bagaimana kita bekerja keras bersama-sama. Dari sisi regulasi, bagaimana kita memastikan pemberantasan dan terus terang ini kita ingin perang dengan masalah narkoba ini. Meskipun sekali lagi tidak mudah karena ini berkaitan dengan jaringan narkoba internasional,” tuturnya.

Selain itu, Prasetyo menekankan pentingnya peran keluarga, lingkungan, lembaga pendidikan, dan media dalam meningkatkan kesadaran publik akan bahaya narkoba.

“Kita juga di satu sisi akan ingin memperkuat kesadaran kita, seluruh masyarakat, dimulai dari keluarga, kemudian lingkungan, kemudian di lembaga-lembaga pendidikan untuk bagaimana terus memberikan edukasi betapa berbahayanya masalah ancaman narkoba ini,” ujarnya.

Prasetyo menegaskan, orang yang masih terlibat dengan narkoba bukanlah hal yang patut dibanggakan.

Kalau pakai bahasa gaul, kalau yang masih bersinggungan dengan narkoba itu, 'ndeso' itu. Kampungan,” ungkapnya.